Apa Keunggulan dan Kekurangan (KTA) dan (KDA)? Ini Ulasannya
Apa Keunggulan dan Kekurangan (KTA) dan (KDA)? Ini Ulasannya
Saat hendak memilih jenis kredit, tentunya Anda akan sedikit dipusingkan dengan pilihan penawaran yang ada dari bank masing-masing, terlebih-lebih kita tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, menjadi penting untuk Anda ketahui jenis-jenisnya terlebih dahulu, termasuk yang akan dibahas pada tulisan ini yaitu tentang keunggulan dan kekurangan KTA dan KDA.
1. Kredit Dengan Agunan
Sekarang kita akan bahas tentang keuntungan dari KDA, yang paling sangat terasa manfaatnya adalah dari nilai suku bunga yang rendah serta ditambah jangka waktu yang cenderung lebih lama, serta ini yang paling menarik dan diburu yaitu plafom yang nilainya bisa mencapai ratusan juga bahkan milyaran rupiah.
Contohnya :
Apabila Anda hendak meminjam uang untuk pembelian rumah seharga Rp. 500 juta rupiah, Anda bisa melunasi utang tersebut hingga 15 sampai dengan 20 tahun.
Ada beberapa bank yang juga bisa memberikan pilihan untuk melunasi Kredit Dengan Agunan dengan waktu lebih cepat dari tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan.
Hal tersebut disebabkan oleh karena semakin cepat jatuh tempo pinjaman Anda lunas, maka akan menjadi keuntungan untuk Anda serta pihak bank yang bisa semakin tinggi.
Namun, kekurangan atau nilai minusnya yaitu, pada saat Anda tidak bisa melunasi cicilan tepat waktunya, maka aset yang ada dan dijadikan jaminan oleh Anda kepada pihak bank akan direbut oleh pihak Bank atau disita.
Setelah diambil agunan itu nantinya akan dijual atau dilelang oleh pihak yang ditunjuk oleh bank.
Sampai di sini kemudian pertanyaannya, apakah masalah sudah selesai? Ternyata belum, karena bila nantinya pihak bank ketika menilai aset ternyata lebih kecil dari pinjaman, Anda masih harus membayar selisihnya.
2. Kredit Tanpa Agunan
Kelemahan atau kekurangan yang paling dirasakan dari KTA adalah nilai suku bungan yang tinggi dari KDA, selain itu, pelunasannya juga harus dilakukan minimal 1 tahun dan maksimal 5 tahun serta plafon batas pinjaman minimal 5 juta maksimalnya 200 juta.
Sebagai contoh :
Untuk penggunaan kartu kredit biasanya plafon tertinggi maksimal senilai Rp. 200 juta. Jumlah tersebut harus bisa dilunasi dalam jangka waktu 1 atau ada yang sampai 5 tahun. Cukup sebentar dibandingkan (KDA), bukan?
Nah, keunggulan dari KTA adalah bila si nasabah mengalami kredit macet, maka tidak ada aset yang perlu disita oleh pihak bank, akan tetapi pihak bank akan langsung melaporkan situasi tersebut pada Bank Indonesia yang nantinya akan meng-update riwayat cicilan menjadi negatif.
Bersiap-siaplah untuk dikejar-kejar oleh penagih utang atau debt collector manakala Anda memang masih belum bisa membayar, pihak bank bisa menyelesaikan nya secara baik-baik dengan si nasabah ataupun berdasarkan keputusan lewat pengadilan perdata yang berlaku.
Kesimpulan pertanyaannya sekarang adalah, mana di antara keduanya yang lebih baik diambil?
Jawabannya adalah, tergantung dari urgensi Anda untuk berutang kepada lembaga yang bersangkutan. Perlu diingat dan diperhatikan betul-betul, pinjaman bisa membantu keuangan untuk mencapai berbagai tujuan dengan lebih mudah dan cepat asalkan mampu untuk melunasinya.
Apabila memerlukan pinjaman dalam jumlah yang besar dengan waktu pelunasan yang panjang, maka Kredit Dengan Agunan atau KDA adalah pilihan tepat dan terbaik.
Namun, bila hanya membutuhkan dana dalam jumlah yang tidak begitu besar namun sanggup melunasinya dalam jangka waktu pendek, KTA adalah jawabannya.
Sebagai saran dan kesimpulan, apapun jenis pinjaman yang dipilih, tentukan jenis kredit yang sesuai dengan kebutuhan agar Anda tidak masuk dalam jeratan hutang dan jagalah kepercayaan pihak kreditur dengan tidak pernah telah membayar cicilan.
Demikian tulisan kali ini, semoga dapat membantu dan menambah wawasan kita semua.
Semoga bermanfaat, sobat! 🙂